BebasBanjir2015

Terbukti Bisa

Patahnya Mitos Siklus Banjir 20 Tahunan

……mampu melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan telah terbukti menjadikan Kota Bau-Bau sebagai kota bebas banjir. ……..

Rabu, 25 Juni 2008 12:30:35 – oleh : admin

Alhamdulilah, patutlah seluruh masyarakat kota Bau-Bau bersyukur atas karunia yang tiada hentinya diberikan dan dicurahkan kepada Kota Bau-Bau kota kecil dijazirah Sulawesi Tenggara yang nan Semerbak, terhindar dari siklus 20 tahunan banjir bandang.

Kembali pada 20 tahun yang lalu sekedar menyegarkan ingatan, bagaimana dihampir seluruh kawasan kota Bau-Bau tergenang banjir, yang merupakan kiriman dari wilayah-wilayah dataran tinggi disekitar Kota Bau-Bau.

Bau-Bau yang merupakan daerah pesisir pantai, bila dilihat dari kontur tanah dan dataranya, Bau-Bau merupakan kawasan landai bertingkat rendah, oleh sebab itu Bau-Bau menjadi satu kawasan yang rawan Banjir khususnya Banjir Kiriman.

Sejarah telah mencatat satu peristiwa tepatnya pada tahun 1988, banjir yang hampir menenggelamkan sebahagian wilayah Tomba dan Bataraguru merupakan salah satu peristiwa bencana banjir terbesar yang terjadi di Kota Bau-Bau, sementara bila ditinjau dari wilayah-wilayah yang terendam banjir yaitu didua lokasi diatas, merupakan kawasan rendah dan tidak memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan potensial untuk menimbulkan banjir.

Akan tetapi di dua kawasan tersebut merupakan daerah yang sangat potensial atas timbulnya banjir yang dikirim dari daerah-daerah dataran tinggi dan perbukitan disekitar Kota Bau-Bau, terlebih apabila didua kawasan tersebut tidak adanya sistim drainase yang baik guna menyalurkan deposit air hujan yang terkirim dari wilayah-wilayah dataran tinggi, ke muara sungai ataupun ke laut.

Dalam perkembangan usia Kota Bau-Bau yang telah menjadi daerah Otonomi, dalam hal pengembangan dan pembangunan Kota, mengacu pada sistim pemberdayaan masyarakat melalui program-program kerja, yang juga didalamnya adalah segala unsur-unsur potensia SDA dan SDM, mampu melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan telah terbukti menjadikan Kota Bau-Bau sebagai kota bebas banjir, baik banjir yang timbul akibat tingginya curah hujan maupun yang disebabkan oleh defisit air hujan yang meningkat yang dikirim dari wilayah-wilayah dataran tinggi di sekitar Kota Bau-Bau.

Pengembangan dan pembangunan Kota yang mengacu pada pemberdayaan masyarakat, melalui program-program kerja diantaranya NUSSP dan P2KP, terbukti menjadi satu “senjata” yang ampuh dan tepat sasaran, pengembangan kawasan yang berbasis pada potensi SDM dan SDA lokal pada kawasan-kawasan dataran tinggi dan perbukitan di sekitar Kota Bau-Bau, mampu meredam dan selanjutkan memanfaatkan asupan dan deposit air yang meningkat dimusim penghujan untuk dimanfaatkan pada kebutuhan dan kepentingan yang tepat.

Pembuatan irigasi dan pemanfaatan lahan tidur merupakan satu buah hasil penyuluhan-penyuluhan dan kerjasama yang singkron dan harmonis antara aparat-aparat pemerintah dibawah pimpinan Walikota Bau-Bau Drs. MZ. Amirul Tamim, M.Si yang melibatkan seluruh masyarakat yang potensial diwilayah masing-masing.

Pembenahan kawasan-kawasan rawan banjir telah gencar dilakukan dengan melibatkan langsung masyarakat setempat menjadi satu kemudahan dalam menanggulangi masalah tersebut, dan juga tingkat kesadaran masyarakat serta rasa tanggungjawab dan memiliki atas sarana-sarana yang disediakan oleh pemerintah dapat berfungsi dan terjaga dengan baik.

Rekonstruksi ulang Kali Bau-Bau yang merupakan akses utama aliran air dari hulu menuju muara, kemudian pembenahan drainase dan goong-gorong yang membuka lebar jalur aliran deposit air yang berlebihan dalam kota, juga merupakan satu usaha untuk membebaskan Kota Bau-bau dari bencna banjir.

Tengoklah sejenak penataan Kali Bau-bau yang dahulunya merupakan sebuah aliran sungai yang kumuh dan kotor, kini telah menjadi satu kawasan aliran sungai yang bersih, lancar dan juga telah berfungsi sepenuhnya menjadi sarana laulintas kapal-kapal kecil dengan segala aktivitas masing-masing.

“Bersama Lebih Baik untuk menjadikan Kota Bau-Bau terhindar dari masalah banjir, dengan memelihara lingkungan dan membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat” sepenggal pesan yang di sampaikan Walikota Bau-Bau yang selalu dititipkan pada setiap kesempatan bertatap muka dengan masyarakat, khususnya dalam menangani masalah tersebut diatas.

Akhirnya dengan semangat kebersamaan, Kota bau-Bau dapat terhindar dan Insya Allah mitos siklus banjir 20 tahunan tidak akan terjadi lagi, terbukti pada tahun 2007 yang seharusnya kejadian 20 tahun silam yaitu tenggelamnya sebagian kelurahan Tomba dan Bataraguru tidak terjadi. (Ramadhan)

Sumber: http://www.baubau.go.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=24

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.